You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Meliling
Desa Meliling

Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan, Provinsi Bali

Toleransi Antar Umat Beragama Berkilau di Desa Meliling

Kasi dan Kaur 08 Desember 2023 Dibaca 77 Kali
Toleransi Antar Umat Beragama Berkilau di Desa Meliling

Desa Meliling, yang terletak di bawah bayang-bayang keindahan alam dan budaya Bali, tidak hanya dikenal karena pesona alam dan budayanya, tetapi juga karena harmoni dan toleransi antar umat beragama yang menjadikan desa ini sebagai contoh nyata keberagaman yang bersatu dalam damai.

Mayoritas penduduk Desa Meliling adalah umat Hindu, menciptakan lanskap spiritual yang kaya dan kental dengan nilai-nilai kearifan lokal. Di tengah-tengah keseragaman ini, terdapat sebuah lembaga pendidikan yang mengukir sejarah keberagaman di desa ini, yaitu Bali Bina Insani Tolerance Boarding School. Didirikan oleh K.H. Ketut Djamal pada 27 Oktober 1991, pesantren ini memiliki perjalanan unik yang dimulai di desa tetangga, Sembung Gede, sebelum akhirnya berdiri dan eksis di Desa Adat Meliling pada tahun 1997 sampai hari ini.

Bali Bina Insani merupakan lembaga pendidikan Islam  yang mewujudkan sikap Rahmatan Lil’alamin yakni sebuah sikap berupa keterbukaan terhadap keberagaman. Dalam proses kurikulum pembelajarannya, pesantren ini mengikuti kalender umat Hindu yang ditetapkan oleh pemerintah Bali, pesantren ini menunjukkan penghargaan terhadap ritual keagamaan Hindu, terutama selama perayaan Hari Raya Nyepi, di mana kegiatan pesantren diliburkan selama 4-5 hari sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya suci umat Hindu.

Keunikan lain dari Bali Bina Insani Tolerance Boarding School adalah keterlibatan tenaga pendidik yang mencakup 13 orang beragama Hindu. Hal ini menegaskan bahwa keberagaman tidak hanya dihormati, tetapi juga diakui dalam struktur organisasional pesantren.

Bapak I Made Sudiawanfoto 1. Pak I Made Sudiawan, S.Pd. salah satu tenaga pendidik di Bali Bina Insani Tolerance Boarding School yang

merupakan seorang penganut agama Hindu

 

Pentingnya toleransi terlihat melalui partisipasi Bali Bina Insani Tolerance Boarding School dalam kegiatan masyarakat Desa Meliling, yang menjadikan mereka integral dalam memelihara kerukunan antar umat beragama di sekitar mereka.

Namun, keberagaman dan toleransi di Desa Meliling tidak hanya tercermin di lingkup Bali Bina Insani. Perumahan Graha Candra Asri menjadi saksi dari inisiatif luar biasa warga Muslim dalam menciptakan ruang inklusif untuk semua. Taman Baca Anak Muslim Mamba Ul-Khoir, yang dulunya sebagai tempat diskusi dan pengajian bapak-bapak, menginisiasikan pembentukan sebuah taman baca khusus anak-anak pada tahun 2017. Aktivitas utamanya melibatkan pembelajaran membaca Al-Quran setiap hari, dengan kegiatan tambahan berupa kaligrafi dan hadroh di akhir pekan.

latihan hadroh mamba ul-khoir

situasi latihan hadroh yang dilaksanakan oleh Taman Baca Anak Muslim Mamba Ul-Khoir yang

berlokasi di Perumahan Graha Candra Asri

 

Keterlibatan Bali Bina Insani Tolerance Boarding School dan Taman Baca Anak Muslim Mamba Ul-Khoir dalam lingkungan masyarakat Desa Meliling menunjukkan bahwa keberagaman dan toleransi tidak hanya terjadi di ranah pendidikan, tetapi juga meresap ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Inilah yang menjadikan Desa Meliling sebagai cermin keberhasilan dalam memelihara kerukunan antar umat beragama, sebuah model yang patut diapresiasi dan diikuti oleh komunitas lain di seluruh Indonesia.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image